May 1, 2011
Gejala ProstatApabila
pada saat pemeriksaan ditemukan infeksi pada prostat, dan sewaktu
prostat ditekan terasa sakit, maka keadaan ini disebut prostatitis. Prostatitis
adalah peradangan pada prostat akibat infeksi yang sering menyertai
hipertrofi prostat jinak. Infeksi prostat juga mengakibatkan
pembengkakan jaringan prostat sehingga menghambat aliran air seni. Radang
Prostat terjadi akibat perubahan hormonal dihidrotestosterm dalam
jaringan kelenjar prostat yang meningkat pada usia dewasa. Peningkatan
hormon tersebut umumnya karena pertambahan usia serta fungsi penguraian
yang berkurang sehingga ukuran prostat terus bertambah , akibatnya susah
kencing, air kencing yang dikeluarkan akan menjadi sarang bakteri yang
berakhir pada radang prostat. Gejala prostatitis adalah demam,
menggigil, sering buang air kecil pada malam hari, kesulitan berkemih,
rasa sakit waktu berkemih, perbesaran prostat, ada darah dalam air seni,
atau rasa sakit pada saat ejakulasi. Penderita merasakan rasa
sakit dan tidak nyaman pada perut bagian bawah, daerah sekitar penis dan
testis, serta daerah perineum (antara penis dan anus). Pada
prostatitis, air kencing kadang-kadang bernanah, terasa panas saat buang
air kecil dan ejakulasi. Ramuan Mengatasi Pembesaran ProstatKompas.com,
beberapa tanaman obat asli Indonesia, mampu memperbaiki bahkan
menyembuhkan gangguan prostat. Contohnya, paduan sambiloto dan akar
alang-alang. Ramuan tradisional Cina juga diyakini mampu mengatasi
radang dan pembesaran kelenjar prostat. Buku Prescription
Beneficial to Life, yang diterbitkan pada tahun 1253 oleh Yan Yung-hou,
memuat beberapa resep klasik untuk mengatasi gangguan prostat. Berikut ramuan untuk mengatasi radang dan pembesaran prostat ; 1. Bahan: 10-15 gr sambiloto, 60 gr akar alang-alang Pemakaian: Rebus semua bahan dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Saring, minum dua kali sehari, masing-masing 150 cc. ( Artikel selengkapnya...) Ejakulasi Menurunkan Risiko Kanker ProstatBerdasarkan
studi tahun 2004 yang dimuat dalam Journal of the American Medical
Association, untuk mencegah terbentuknya kanker prostat, para peneliti
menyarankan agar seorang pria melakukan ejakulasi minimal 12 kali dalam
sebulan. Peneliti mengatakan bahwa peningkatan ejakulasi sebanyak 3 kali
per minggunya akan menurunkan secara langsung risiko kanker prostat
hingga 15 persen. Proses ejakulasi akan membuang akumulasi
zat-zat beracun dalam kelenjar prostat pria. Kelenjar prostat akan
mengeluarkan cairan ke dalam air mani ketika ejakulasi yang akan
mengaktifkan sperma dan mencegah bersatunya zat-zat beracun dengan
sperma. Jika tidak dikeluarkan, zat beracun dalam kelenjar
prostat seperti potassium, seng, asam sitrat, 3-methylchloranthrene
kemungkinan akan menjadi zat karsinogenik. "Intinya sederhana, semakin sering Anda membersihkan 'pipa', semakin sedikit bakteri yang berkumpul di dalamnya," ujar Graham Giles dari Cancer Council Victoria, Melbourne seperti dikutip dari AskMen, Selasa (13/10/2009). Sumber: Kompas.com, Detikhealth,
Posted by syarifudin. Posted In : Pengobatan alternatif prostat
BATU GINJAL
Tanaman obat sirih merah (Piper crocatum)
termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun
menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari
batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan
mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa fito-kimia yakni
alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah
digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk
meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan bagian dari acara
adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam bentuk segar,
simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih merah dapat
menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes mi-litus,
hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam
urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang mata, keputihan,
maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit.
Hasil
uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg
berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah
banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi
bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi
sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga
perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.
Tanaman obat
sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili Piperaceae, tumbuh
merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh
berselang-seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna
merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih merah terkandung senyawa
fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan flavonoid. Sirih merah
sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang berada di Pulau Jawa
sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis penyakit dan merupakan
bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah dapat digunakan dalam
bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul. Secara empiris sirih
merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti diabetes
mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan kolesterol, mencegah
stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver, radang prostat, radang
mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit.
Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis 20
g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik. Sirih merah
banyak di-gunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau terapi
bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan dengan obat kimia. Potensi
sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi sangat besar sehingga
perlu ditingkatkan dalam penggunaannya sebagai bahan obat moderen.
Tanaman
obat sirih mempunyai banyak spesies dan memiliki jenis yang beragam,
seperti sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning dan sirih
merah. Semua jenis tanaman sirih memiliki ciri yang hampir sama yaitu
tanamannya merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai
yang tumbuh berselang seling dari batangnya.
Tanaman obat Sirih
merah (Piper crocatum) adalah salah satu tanaman obat potensial yang
sejak lama telah di-ketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk
menyembuhkan berbagai jenis penyakit, disamping itu juga memiliki
nilai-nilai spritual yang tinggi. Sirih merah termasuk dalam satu elemen
penting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat khususnya di
Jogyakarta. Tanaman ini termasuk di dalam famili Pipe-raceae dengan
penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap saat kena
cahaya.
Sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri
khas tanaman ini adalah berbatang bulat berwarna hijau keunguan dan
tidak berbunga. Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian
ujung daun meruncing. Permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang
mem-bedakan dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah
keperakan, bila daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih
wangi.
Ramuan sirih merah telah lama dimanfaatkan oleh
lingkungan kra-ton Jogyakarta sebagai tanaman obat yang beguna untuk
ngadi saliro. Pada tahun 1990-an sirih merah di-fungsikan sebagai
tanaman hias oleh para hobis, karena penampilannya yang menarik.
Permukaan daunnya merah keperakan dan mengkilap. Pada tahun-tahun
terakhir ini ramai dibicarakan dan dimanfaatkan se-bagai tanaman obat.
Dari beberapa pengalaman, diketahui sirih merah memiliki khasiat obat
untuk berbagai penyakit. Dengan ramuan sirih merah telah banyak
masyarakat yang tersembuhkan dari berbagai pe-nyakit. Oleh karena itu
banyak orang yang ingin membudidayakannya.
Aspek budidaya Sirih
merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau
pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat
dilakukan dengan menggunakan sulur dengan panjang 20 - 30 cm. Sulur
sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 - 3 daun
atau 2 - 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di ku-rangi sebagian
atau buang seluruh-nya. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah
berumur lebih dari setahun. Cara perbanyakan dengan dengan setek dapat
dilakukan dengan me-nyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos
dengan perban-dingan 1 : 1 : 1. media tersebut di-masukkan ke dalam
polibeg berdi ameter 10 cm yang bagian bawah-nya sudah dilubangin. Setek
yang telah dipotong-potong direndam dalam air bersih selama lebih
kurang 15 menit. Setek ditanam pada poli-beg yang telah berisi media
tanam. Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari
lebih kurang 60%.
Perbanyakan dengan cara pen-cangkokan dilakukan
dengan me-milih cabang yang cukup tua kira-kira 15 cm dari batang
pokoknya, kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut
kelapa yang dapat menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit
batang. Cangkok diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan
ber-kembang. Cangkok dapat dipotong dan ditanaman di polibeg apabila
akar yang muncul sudah banyak. Untuk tempat menjalar dibuat ajir dari
batang kayu atau bambu. Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali dalam
sehari tergantung cuaca.
Penanaman di lapangan dilaku-kan pada
awal musim hujan dan sebagai tiang panjat dapat digunakan tanaman dadap
dan kelor. Jarak tanam dapat digunakan 1 x 1 m, 1 x 1,5 m tergantung
kondisi lahan.
Sirih merah dapat beradaptasi de-ngan baik di
setiap jenis tanah dan tidak terlalu sulit dalam pemelihara-annya.
Selama ini umumnya sirih merah tumbuh tanpa pemupukan. Yang penting
selama pertumbuhan-nya di lapangan adalah pengairan yang baik dan cahaya
matahari yang diterima sebesar 60 - 75%.
Penangan pasca panen Tanaman
sirih merah siap untuk dipanen minimal berumur 4 bulan, pada saat ini
tanaman telah mem-punyai daun 16 - 20 lembar. Ukuran daunnya sudah
optimal dan panjang-nya mencapai 15 - 20 cm. Daun yang akan dipanen
harus cukup tua, bersih dan warnanya mengkilap karena pada saat itu
kadar bahan aktifnya sudah tinggi. Cara pemetikan di-mulai dari daun
tanaman bagian bawah menuju atas.
Setelah dipetik, daun disortir
dan direndam dalam air untuk mem-bersikan kotoran dan debu yang
me-nempel, kemudian dibilas hingga bersih dan ditiriskan. Selanjutnya
daun dirajang dengan pisau yang tajam, bersih dan steril, dengan lebar
irisan 1 cm. Hasil rajangan dikering anginkan di atas tampah yang telah
dialas kertas sampai kadar airnnya di bawah 12%, selama lebih kurang 3 -
4 hari. Rajangan daun yang telah kering dimasukkan ke dalam kan-tong
plastik transparan yang kedap air, bersama-sama dimasukan silika gel
untuk penyerap air, kemudian di-tutup rapat. Kemasan diberi label
tanggal pengemasan selanjutnya di-simpan di tempat kering dan bersih.
Dengan penyimpanan yang baik simplisia sirih merah dapat bertahan sampai
1 tahun.
Cara penggunaan simplisia sirih merah yaitu dengan
merebus se-banyak 3 - 4 potongan rajangan dengan satu gelas air sampai
men-didih. Setelah mendidih, rebusan ter-sebut disaring dan didinginkan.
Penggunaan sirih merah dapat dilakukan selain dalam bentuk sim-plisia
juga dalam bentuk teh, serbuk, dan ekstrak kapsul.
Pembuatan
serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah kering
kemudian digiling dengan menggunakan grinder men-capai ukuran 40 mesh.
Pengemasan dilakukan pada kantong plastik transparan dan diberi label.
Sedang-kan ekstrak kapsul dibuat dari hasil serbuk yang di ekstrak
dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental yang didapat ditambahkan
bahan pengisi tepung beras 50% dan dikeringkan dengan menggunakan oven
pada suhu 400C, setelah kering dimasukkan ke dalam kapsul.
Kandungan kimia Tanaman
memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu, yang
disebut dengan me-tabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman merupakan
bahan yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman tersebut,
tetapi mem-punyai fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk hidup
lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tanaman bermacam-macam
seperti alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic,
glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid merupakan
metabolit sekunder yang paling banyak di produksi tanaman. Alkaloid
adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim
heterosiklik. Nenek moyang kita telah memanfaatkan alkaloid dari
tanaman sebagai obat. Sampai saat ini semakin banyak alkaloid yang
ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen.
Para ahli pengobatan tradisional
telah banyak menggunakan tanaman sirih merah oleh karena mempunyai
kandungan kimia yang penting untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam
daun sirih merah terkandung senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin,
tanin dan flavonoid. Dari buku ”A review of natural product and plants
as potensial antidiabetic” dilaporkan bahwa senyawa alko-koloid dan
flavonoid memiliki ak-tivitas hipoglikemik atau penurun kadar glukosa
darah.
Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah
adalah minyak atsiri, hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol,
allylprokatekol, kar-vakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen,
kadimen estragol, ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya
kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki
manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat
desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik
pada bau mulut dan keputihan. Eugenol dapat di-gunakan untuk mengurangi
rasa sakit, sedangkan tanin dapat diguna-kan untuk mengobati sakit
perut.
Sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi Sejak
jaman nenek moyang kita dahulu tanaman sirih merah telah diketahui
memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis
penyakit, di samping itu sirih merah memiliki nilai-nilai spiritual yang
tinggi. Sirih merah diperguna-kan sebagai salah satu bagian pen-ting
yang harus disediakan dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”. Air
rebusannya yang mengandung antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan
rongga mulut dan me-nyembuhkan penyakit keputihan ser-ta bau tak sedap.
Penelitian
terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih sangat kurang
terutama dalam pengembang-an sebagai bahan baku untuk bio-farmaka.
Selama ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya ber-dasarkan
pengalaman yang dilaku-kan secara turun temurun dari orang tua kepada
anak atau saudara ter-dekat secara lisan. Di Jawa, ter-utama di Kraton Jogyakarta,
tanam-an sirih merah telah dikonsumsi sejak dahulu untuk menyembuhkan
berbagai jenis penyakit. Bedasarkan pengalaman suku Jawa tanaman sirih
merah mempunyai manfaat me-nyembukan penyakit ambeien, ke-putihan dan
obat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah yang berfungsi sebagai
anti mikroba.
Selain bersifat antiseptik sirih merah juga bisa
dipakai mengobati penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih
merah setiap hari akan menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat
yang normal. Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang
dan sangat mematikan, dapat disembuh-kan dengan menggunakan serbuk atau
rebusan dari daun sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat
menunjukkan bahwa sirih merah dapat menurunkan penyakit darah tinggi,
selain itu juga dapat menyem-buhkan penyakit hepatitis.
Sirih
merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing manis,
maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal senter yang
ada di Jogyakarta, di mana pasiennya yang berobat sem-buh dari diabetes
karena meng-konsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah juga sebagai
obat luar dapat memperhalus kulit.
Secara empiris diketahui
tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit batu ginjal, kolesterol,
asam urat, serangan jantung, stroke, radang prostat, radang mata, masuk
angin dan nyeri sendi.
Hasil uji praklinis pada tikus dengan
pemberian ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan
tidak bersifat toksik, pada dosis tersebut mampu me-nurunkan kadar
glukosa darah tikus sebesar 34,3%. Lebih tinggi penu-runannya
dibandingkan dengan pem-berian obat anti diabetes militus komersial
Daonil 3,22 mml/kg yang hanya menurunkan 27% glukosa darah tikus. Hasil
uji praklinis pada tikus, dapat di pakai sebagai acuan penggunaan pada
orang yang men-derita kencing manis. Saat ini sudah cukup banyak klinik
herbal center yang menggunakan sirih merah sebagai ramuan atau terapi
yang berkhasiat dan manjur untuk pe-nyembuhan berbagai jenis penyakit
Penutup Tanaman
sirih merah mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan tradisional,
mempunyai potensi me-nyembukan berbagai jenis penyakit. Banyak
pengalaman bahwa meng-gunakan sirih merah dalam bentuk segar, simplisia
maupun ekstrak kapsul dapat menyembuhkan penya-kit diabetes militus,
hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, men-cegah stroke, asam
urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang mata, keputihan,
maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit. Tanaman sirih merah
dapat dapat beradaptasi dengan baik di setiap jenis tanah sehingga mudah
dikembangkan dalam skala besar (Sumber: Feri Manoi, Warta Puslitbangbun
Vol.13 No. 2, Agustus 2007). From : Balittro
1.Klasifikasi tanamanDivisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Bangsa : Asterales (Campanulatae) Suku : Asteraceae (Compositae) Marga : Gynura Jenis : Gynura procumbens (Lour.) Merr.
(Backer and Van den Brink Jr, 1965) 2. Morfologi tanamanTanaman G. procumbens
berbentuk perdu tegak bila masih muda dan dapat merambat setelah cukup
tua. Bila daunnya diremas bau aromatis. Batangnya segi empat
beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke ujung semakin pendek,
ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal bentuk elips
memanjang atau bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh dan
berambut halus. Tangkai daun panjang ½-3 ½ cm, helaian daun panjang 3
½-12 ½ cm, lebar 1- 5 ½ cm. Helaian daun bagian atas berwarna hijau dan
bagian bawah berwarna hijau muda dan mengkilat. Kedua permukaan daun
berambut pendek. Tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan daun
bagian bawah. Pada tiap pangkal ruas terdapat tunas kecil berwarna hijau
kekuningan. Tumbuhan ini mempunyai bunga bongkol, di dalam bongkol
terdapat bunga tabung berwarna kuning oranye coklat kemerahan panjang
1-1 ½ cm, berbau tidak enak. Tiap tangkai daun dan helai daunnya
mempunyai banyak sel kelenjar minyak (Perry, 1980; Van Steenis, 1975;
Backer and Van den Brink, 1965; Sodoadisewoyo, 1953). 3. Nama daerahDi Indonesia, tanaman ini memiliki beberapa nama daerah seperti; daun dewa (Melayu) (Heyne, 1987; Wijayakusuma et al., 1992), sambung nyawa dan ngokilo (Jawa) (Thomas, 1989). 4. Habitat dan penyebaran
Berasal
dari daerah Afrika yang beriklim tropis menyebar ke Srilangka, Sumatera
dan Jawa. Tumbuh liar di pekarangan, ladang atau ditanam orang untuk
obat-obatan. Tumbuh sampai ketinggian 500 m di atas permukaan laut
(Pramono, 1996). 5. Manfaat tanaman
Daun G. procumbens
oleh sebagian masyarakat Indonesia digunakan sebagai obat kanker
kandungan, payudara dan kanker darah dengan memakan 3 lembar daun segar
sehari selama 7 hari. Pengobatan tersebut dapat diperpanjang selama 1-3
bulan tergantung dari keadaan penyakit (Meiyanto, 1996). Tumbuhan ini
dilaporkan dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit ginjal (Heyne,
1987). Selain itu, G. procumbens juga
dimanfaatkan sebagai antikoagulan, mencairkan pembekuan darah,
stimulasi sirkulasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan panas,
membersihkan racun, khusus bagian daunnya dapat digunakan untuk
mengobati pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang
haid, luka terpukul, melancarkan sirkulasi (Wijayakusuma et al., 1992).
Manfaat lain dari bagian daun tanaman ini dilaporkan oleh Dalimartha
(1999) dapat untuk mengatasi batu ginjal, radang mata, sakit gigi,
rematik sendi, perdarahan kandungan, kencing manis (diabetes mellitus),
darah tinggi (hipertensi), ganglion, kista, tumor, memar. 6. Kandungan kimiaDaun tanaman G. procumbens mengandung
senyawa flavonoid, sterol tak jenuh, triterpen, polifenol dan minyak
atsiri (Pramono and Sudarto, 1985). Hasil penelitian lain melaporkan
bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin,
steroid, triterpenoid, asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam
para kumarat, asam p-hidroksi benzoat (Suganda et al., 1988),
asparaginase (Mulyadi, 1989). Sedangkan hasil analisis kualitatif dengan
metode kromatografi lapis tipis yang dilakukan Sudarsono et al. (2002)
mendeteksi adanya sterol, triterpen, senyawa fenolik, polifenol, dan
minyak atsiri. Sugiyanto et al. (2003) juga menyatakan berdasarkan
penelitian yang dilakukan bahwa dalam fraksi polar etanol daun tanaman
G. procumbens terdapat tiga flavonoid golongan flavon dan flavonol.
Penelitian oleh Idrus (2003) menyebutkan bahwa G. procumbens
mengandung sterols, glikosida sterol, quercetin,
kaempferol-3-O-neohesperidosida, kaempferol-3-glukosida,
quercetin-3-O-rhamnosyl(1-6)galaktosida, quercetin-3-O-rhamnosyl(1
-6)glukosida. 7. Penelitian-penelitian mengenai kemoprevensi G. procumbensPembuktian
secara ilmiah mengenai khasiat tanaman ini melalui penelitian telah
banyak dilakukan antara lain Sugiyanto et al. (1993), melaporkan adanya
efek penghambatan karsinogenitas benzo(a)piren (BAP) oleh preparat
tradisional tanaman G. procumbens, penelitian Meiyanto (1996) menyatakan
bahwa ekstrak etanol daun G. procumbens (Lour.) Merr. mampu memberikan
efek antimutagenik terhadap tumor paru mencit yang diakibatkan oleh BAP.
Sifat antimutagenik ini juga dilaporkan oleh penelitian Sugiyanto et
al. (2003), yaitu penghambatan mutasi pada Salmonella typhimurium.
Secara in vitro, ekstrak etanol daun G. procumbens memiliki IC50 kurang
dari 1000 ug/ml pada larva udang Artemia salina Leach (Meiyanto et al.,
1997). Selain menghambat karsinogenitas pada kanker paru, G. procumbens
juga diketahui mampu menghambat karsinogenitas kanker payudara.
Pemberian post inisiasi ekstrak etanolik daun G. procumbens dosis 250
mg/kgBB dan 750 mg/kgBB dapat mengurangi insidensi kanker payudara tikus
yang diinduksi dengan dimetil benz(a)antrazena (DMBA), menurunkan
rata-rata jumlah nodul tiap tikus (Meiyanto et al., 2004) serta secara
kualitatif menurunkan ekspresi COX-2 (enzim yang berperan dalam
angiogenesis). Penelitian Meiyanto dan Septisetyani (2005) menyatakan
bahwa fraksi XIX-XX ESN memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker
serviks, HeLa, dengan IC50 119 μg/ml. Fraksi tersebut juga menghambat
proliferasi sel HeLa dan dapat menginduksi terjadinya apopotosis.
Penelitian lebih jauh oleh Maryati (2006) menunjukkan flavonoid yang
diisolasi dari fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun G. procumbens
memiliki aktivitas sitotoksik dengan IC50 sebesar 98 μg/ml terhadap sel
T47D dan secara kualitatif meningkatkan ekspresi p53 dan Bax (regulator
apoptosis). Hasil tersebut menguatkan hasil penelitian sebelumnya baik
terhadap ekstrak etanolik maupun fraksi-fraksinya yang mengarahkan pada
efek kemopreventif G. procumbens, baik sebagai blocking maupun
suppressing. Ekstrak etanolik daun G. procumbens juga dilaporkan
memiliki efek antiangiogenik (Jenie and Meiyanto, 2006), sehingga
tanaman ini berpotensi sebagai antimetastasis, anti-invasi. Daftar pustakaBacker,
C.A., dan Van Den Brink, R.C.B., 1965, Flora of Java (Spermatophytes
Only), Vol II, N.V.P, 363-364, 424-425, Noordhoff-Groningen,The
Netherlands. Meiyanto, E., Sugiyanto, dan Sudarto, B., 1997, Uji
Antikarsinogenik dan Antimutagenik Preparat Tradisional Daun Gynura
procumbens (Lour.) Merr., Fakultas Farmasi UGM, Prosiding Seminar
Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XII, 32. Perry, L.M., 1980, The Medical Plants of East and Southeast Asia: Attributed Properties and Uses, 94-95, The MIT Press, London. Sudarsono,
Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I.A., dan Purnomo, 2002, Tumbuhan
Obat II, Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan, 96-100, Pusat
Studi Obat Tradisional, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Suganda,
A., Sudiro, I., dan Ganthina, 1988. Skrining Fitokimia dan Asam Fenolat
Daun Dewa (Gynura procumbens (Luor) Merr), Simposium Penelitian
Tumbuhan Obat III, Universitas Indonesia, Jakarta. Sugiyanto,
Sudarto, B., dan Meiyanto, E., 1993, Efek Penghambatan Karsinogenisitas
Benzo(a)piren Oleh Preparat Tradisional Tanaman Gynura sp. Dan
identifikasi Awal Senyawa yang Berkhasiat, Laporan Penelitian P4M DitJen
DikTi, Fak. Farmasi UGM, Yogyakarta. Sugiyanto, Sudarto, B.,
Meiyanto, E., Nugroho, A.E., dan Jenie, U.A., 2003, Aktivitas
Antikarsinogenik Senyawa yang Berasal dari Tumbuhan, Majalah Farmasi
Indonesia, 14 (4), 216-225. Thomas, A.N.S., 1989, Tanaman Obat Tradisional, 120-121, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Kontributor: R.I. Jenie dan Endang Sulistyorini S.P sumber : CCRC
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat.
Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri
sendi disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah
oleh iklan jamu/obat tradisional.
Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi
atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu
pemeriksaan laboratorium.
Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam yang berbentuk
kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin
(bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat
yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat
dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni
makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan
(daging, jeroan, ikan sarden).
Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang
kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam
tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat.
Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak
mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan 85 persen senyawa purin
untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari
makanan hanya sekitar 15 persen.
Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh
masyarakat. Akibatnya banyak orang suka menyamaratakan semua makanan.
Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa mempertimbangkan
kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari produk hewani biasanya
mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung purin tinggi
kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami
gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan,
jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal.
Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan
kadar asam urat adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan. Ikan
hearing atau sejenisnya (sarden), dan jeroan merupakan sumber senyawa
sangat potensial. Yang tergolong jeroan bukan saja usus melainkan semua
bagian lain yang terdapat dalam perut hewan –seperti hati, jantung,
babat, dan limfa.
KONSUMSI jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah
purin. Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk
butiran dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasa sangat
sakit. Jeroan memang merupakan salah satu hidangan menggiurkan, di
antaranya soto babat, sambal hati, sate jantung, dan kerupuk limfa.
Tetapi salah satu dampaknya, jika tubuh kelebihan senyawa purin maka si
empunya diri mengalami sakit pada persendian.
Penyebab
Penyakit asam urat digolongkan menjadi penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder.
Pada penyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui
(idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor
hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan
meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena
berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
Penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya
produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan
kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organic
yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk dalam
kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah
(penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat
kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan),
penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada
penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat
kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi.
Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut
meninggi.
Setiap orang dapat terkena penyakit asam urat. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya.
Penyakit radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah
disebut dengan artritis gout atau artritis pirai. Artritis gout yang
akut disebabkan oleh reaksi radang jaringan terhadap pembentukan kristal
urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat penyakit dan gambaran
klinis bersifat khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat langsung
ditegakkan.
Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi
beberapa syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali,
seperti mempunyai gejala yang khas penyakit gout, mempunyai perjalanan
penyakit yang khas penyakit gout, ditemukan asam urat dalam kadar tinggi
dalam darahnya, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari cairan sendi
atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat yang
berbentuk jarum.
Lebih banyak pria
Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada
perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause.
Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan
peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa
menopause.
Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan
mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat
urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada
perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersbut.
Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka
pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai
estrogen, seperti saat menopause, barulah perempuan terkena asam urat.
Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa
ditolerir, persoalan akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran
kemih
Kadar Normal
Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara,
Enzimatik dan Teknik Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik
maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum
8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui
standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia.
Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam
urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6
mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.
Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu
serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi
di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi.
Jika demikian, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout itu makin
besar. Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit
gout. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi
ini disebut stadium awal. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang
bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang
muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.
Gambaran Klinis
Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-ulang.
Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya
bersifat monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala
pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari
sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang mencapai
puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling sering pada serangan
pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus,
lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi
sentral.
Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa
saja terjadi, siang hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan,
tetapi pada tengah malam penderita mendadak terbangun karena rasa sakit
yang amat sangat. Kalau serangan ini datang, penderita akan merasakan
sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena selimut atau bahkan
hembusan angin.
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap
pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan
mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan
menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena cepat
menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena
infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan
pemeriksaan lanjutan.
Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita
terserang penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat
waktunya dan sembuh sendiri, sering penderita berobat ke tukang urut dan
waktu sembuh menyangka hal itu disebabkan hasil urutan/pijatan.
Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan
hilang sendiri.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout
interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama
jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya
berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun,
tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini
menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis
gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya
dengan penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten.
Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa
gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan
artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan
(kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya
makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang,
serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus.
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun
atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar
sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa
benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit
dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan
pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya
besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan
sepatu lagi.
Faktor Risiko
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa.
Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada orang
Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat
tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk
pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena
kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.
Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut
berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi
ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat.
Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam
darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi
asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea food:
udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri.
KALAU menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu
tinggi, kita perlu memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman
yang selalu dikonsumsi apakah merupakan pemicu asam urat. Pada orang
gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka
untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan.
Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam
darah, tanpa kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama
ginjal, karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal
akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa mengakibatkan
gagal ginjal.
Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner.
Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam
pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya
tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak merembet
ke organ-organ tubuh yang lain.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan artritis gout:
• Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena).
• Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).
Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah:
• Mengobati serangan akut secara baik dan benar
• Mencegah serangan ulangan artritis gout akut
• Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat
• Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada jantung, ginjal dan pembuluh darah.
• Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.
Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula penyembuhannya.
Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid (antirematik)
dan obat penurun kadar asam urat (obat yang mempercepat/meningkatkan
pengeluaran asam urat lewat kemih (probenecid) atau obat yang menurunkan
produksi asam urat (allopurinol)).
Pengaturan diet
Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin.
Padahal walau tinggi kolesterol dan purin, makanan tersebut sangat
berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak pada usia pertumbuhan.
Kolesterol penting bagi prekusor vitamin D, bahan pembentuk otak,
jaringan saraf, hormon steroid, garam-garaman empendu dan membran
sel.Orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak makan berlebihan.
Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya
membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya,
membatasi makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin.
Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak
mengandung purin tinggi. Penggolongan makanan berdasarkan kandungan
purin:
• Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100
gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain
jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon,
dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.
• Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100
gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi,
kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus,
buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.
• Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50
mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain,
buah-buahan.
Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat
melebihi 7 mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan
membatasi diri untuk mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi
diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak minum air putih.
Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala peninggian
asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk
penanganan lebih lanjut.
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat
tanggap dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita,
biasanya gangguan asam urat akan terus berlanjut.
|
About Me
syarifudin |
Jakarta Selatan |
Layanan pengobatan dengan multiterapi :
BEKAM
REFLEKSI
AKUPRESUR
RUQYAH
TERAPI LINTAH
TERAPI LILIN
TOTOK AURA
TOTOK PERUT
PENGOBATAN SPIRITUAL
DAN HERBAL
Ciputat Raya, Jl.H.Goden ujung Rt.08/011 no.23B pondok pinang keb.lama jakarta selatan
Tlp. 021-98521896 / 021-93074811 /
0896 37058277
|
|